Senin, 13 September 2010

Sungai Citarum Masuk Sembilan Lokasi Paling Tercemar di Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, Populasi dunia yang kian melejit hingga mencapai 7 milyar manusia, menggelitik divisi hijau salah satu media online terbesar di AS, Huffington Post untuk melakukan perjalanan virtual ke tempat-tempat paling polutif di dunia. Huffpost Green, nama divisi itu, Rabu (1/9) memilih 9 tempat yang ditahbiskan sebagai tempat paling tercemar di dunia.

Tempat-tempat itu merentang mulai dari jalan tol di Los Angeles, kota paling tercemar di Linfen, Cina hingga jalan-jalan di London, bahkan Sungai Citarum di Bandung, Jawa Barat. Dunia, begitu dipenuhi polusi yang disebabkan dari unsur kimia, udara, air, polusi minyak. Kondisi itu, tulis HuffPost, telah menghancurkan lingkungan, memicu kematian prematur, membusukan sumber-sumber kehidupan dunia dan memperburuk perubahan iklim. Di mana saja tempat-tempat tersebut, tengok ulasan berikut dan temukan di kota mana angka kematian melewati angka kelahiran hingga 260 persen, atau kota mana yang 50 ribu penduduknya mengalami kematian dini akibat polusi udara.

Linfen Cina, adalah kota paling tercemar di Bumi. Menurut Mother Nature Network, jika seseorang menjemur pakaian diluar, maka mereka akan berubah hitam sebelum benar-benar kering. Terletak di sabuk pertambangan batu bara di Cina, menghabiskan sehari di kota itu setara dengan menghabiskan tiga bungkus rokok. Tiga juta orang telah terkena dampak polusi akibat partikel batu bara di tambang Linfen belum lagi ditambah residu pembakaran kendaraan bermotor dan emisi industri.

Berikut adalah Los Angeles. Menurut Asosiasi Paru-Paru Amerika, Los Angeles adalah kota dengan pencemaran ozon terparah di AS. Tahun lalu kadar rata-rata ozon di kota itu mengalami tingkat terburuk dibanding kota di AS mana pun dan rata-rata partikel cemaran sangat tinggi alias berada di sepuluh terbawah di dunia. Los Angeles mungkin dipandang sebagai kota terkenal, namun ia memiliki masalah sangat pelik. Dewan Sumber Daya Udara lokal memperkirakan polusi udara kota itu telah menyebabkan 9.200 kematian prematur setiap tahun di California.

Delta Niger, Nigera. Dengan lebih dari 6.800 insiden luapan minyak, atau 300 kejadian saban tahun, satu muntahan minyak perhari dan 9 hingga 13 juta barel minyak tumpah selama 50 tahun, Niger Delta tetaplah menyandang predikat lokasi paling tercemar minyak di planet ini.

Akibat kerusakan pemipaan dan kontaminasi minyak terus menerus, kawasan bakau, sungai dan kehidupan liar di Delta itu sepenuhnya mengalami kehancuran. Amerika Serikat menyumbang delapan persen pencemaran minyak itu di Ngeria. Maklum saja, Nigeria adalah pemasok minyak untuk AS, terbesar kelima. Shell menyatakan 90 persen tumpahan minyak disebabkan oleh pencoleng militan yang mengakses pipa-pipa minyak untuk mencuri.

Greater London, Inggris. Greater London, atau London Besar telah mengalami sebagian polusi udara terburuk di dunia sebagai hasil dari gas buang kendaran, pabrik, pertanian dan polusi rumah tangga. Angka harapan hidup warga Inggris berkurang hingga 9 tahun akibat polusi udara buruk. Inggris dianggap sebagai negara Eropa penghasil nitrogen oksida terbesar, memaparkan pada 1,5 juta orang terhadap polusi berkadar tidak aman. Menurut laporan dari Parlemen Inggris, 50 ribu orang mengalami kematian dini tiap tahun akibat polusi ulah manusia itu.

Dzerzhinsk, Rusia. Antara 1930 dan 1998, Dzerzhink adalah situs pembuangan bagi 300 ribu ton sampah kimia yang tidak ditangani secara aman. Sekitar 300 ribu orang terkena dampak dari polusi racun dan kimiawi yang dihasilkan lingkungan, seperti gas sarin dan VX. Polusi tingkat parah itu adalah hasil dari pembuatan senjata kimiawi pabrikan era Perang Dingin. Menurut Mother Nature Network, pada 2003, angka kematian kota itu melewati angka kelahiran, mencapai 260 persen.

Greater Phoenix, Amerik Serikat (AS). Kawasan Phoenix-Mesa-Scottsdale didaulat sebagai tempat terburuk di AS pada atas cemaran partikel bulat sangat parah, terdiri dari kandungan campuran debu, soot dan aerosol. Kawasan di negara bagian Arizona ini mengalami polusi akibat partikel bulat setiap jam, setiap hari pada saban tahun!

Sungai Citarum. Di Indonesia sungai ini memang sudah dianggap sebagai sungai paling tercemar. Tapi siapa sangka sungai yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat Indonesia, ditahbiskan Huffpost sebagai salah satu tuan rumah polutan terburuk di planet bumi. Fakta yang menyedihkan, dengan sekitar 5 juta penduduk tinggal di dekat sungai, Citarum tetap menjadi sumber utama air bagi kebutuhan hidup sehari-hari.

La Oroya Peru. Perusahaan penambangan dan peleburan bijih logam, Doe Run Peru, telah lama mencemari kawasan la Oraya. Lebih dari 35 ribu penduduk La Oroya terkena dampak langsung pencemaran zinc, timbal, tembaga, timah dan belerang dioksida dari proses produksi perusahaan tersebut. Menurut Time, 99 persen anak-anak di kota tambang itu memiliki darah dengan kadar logam yang melewati ambang batas normal. Sudah sejak 1922, kota di Pegunungan Andes, Peru itu tercemari oleh aktivitas penambangan.

Danau Karachay, Rusia. Wilayah ini memang sudah dianggap sebagai lokasi paling tercemar di Planet Bumi. Lokasi produksi senjata nuklir Rusia ini berubah menjadi lokasi pembuangan sampah nuklir yang kini telah menumpuk 120 juta curri radiokatif. Fakta yang tak mungkin lagi dibantah.

Tingkat radiasi yang dihasilkan kawasan itu sebanding dengan dosis mematikan meski hanya dalam satu jam terpapar. Menurut NRDC, sampah itu juga setara dengan buangan dari semua tangki sampah di Reservasi Hanford Washington. Bentuk sesungguhnya kejahatan pencemaran itu terhadap lingkungan adalah, sampah radioaktif juga menyusup ke pasokan air tanah wilayah tersebut.



Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: The Huffington Post

Rabu, 14 Juli 2010

TOP 10 Isu Lingkungan Hidup

TOP 10 ISU LINGKUNGAN

Daniel C. Esty dan Andrew S. Winston adalah penulis buku Green to Gold. Dalam buku tersebut mengkaji isu lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Daniel meng-klaim ada”TOP 10 Environmental Issues” dan 10 issu tersebut menjadi “The Best Issues” dalam kategori Isu Lingkungan Hidup yang kita hadapi sekarang.

Green to Gold, sebuah judul yang sangat menarik tetapi lebih menarik sepuluh isu lingkungan tersebut. Di Indonesia issu ini kalah kepentingannya dengan kasus bank Century, mantan pimpinan KPK Antarasi A, kesaksian mantan Kabareskrim Polri dan kasus-kasus lainnnya. Memang betul seperti di Indonesia harus menjadi prioritas utama. Selama kasus seperti itu tidak dapar terselesaikan, maka akan berdampak pula pada kasus lingkungan di Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar, sayangnya saat ini Ekonomi Indonesia masih bertumpu pada kekayaan alam tersebut. Hasilnya Indonesia turut memberikan kontribusi terhadap issu kerusakan lingkungan saat ini. Isu tersebut diantaranya;

  1. Perubahan Iklim (Climate Change)
  2. Energi (Energy)
  3. Air (Water)
  4. Keanekaragaman hayati dan Tata Guna Tanah (Biodiversity and Land Use)
  5. Kimia, Toxics, dan Logam Berat (Chemicals, Toxics, and Heavy Metals)
  6. Pencemaran udara (Air Pollution)
  7. Manajemen Limbah (Waste Management)
  8. Deplesi Lapisan ozon (Ozone Layer Depletion)
  9. Lautan dan Perikanan (Oceans and Fisheries)
  10. Deforestasi (Deforestation)

Posting ini bertujuan bukan untuk mencari titik lemah, akan tetapi sebagi narasi bagaimana kita mengatasi masalah ini. Mari renungkan bersama apa yang sedang terjadi saat ini di Indonesia. Saya akan mengkaji dari dua objek pelaku sekarang, yang pertaman PEMERINTAH dan yang kedua RAKYAT INDONESIA. Kenapa dua pelaku ini yang akan saya bahas? perhatikan gambar ini;

Jika anda melihat koin, sebenarnya Pemerintah dan Rakyat Indonesia ibarat sebuah koin “angka” atau “gambar”. Pada teori probabilitas, peluang yang terjadi jika dilakukan sebuah tos maka yang terjadi memiliki peluang 50% kalau tidak “angka” yang muncul sudah pasti “gambar”. Kaitannya dengan isu lingkungan tersebut dangan teori probalitas ini, saya artikan seperti ini. Kalau tidak “Pemerintah” yang melakukan kecerobohan ya pasti “Rakyat Indonesia” sendiri yang menimbulkan kerusakan lingkungan itu. Saat menulis posting ini saya posisikan diri saya sebagai Rakyat Indonesia, sebagai warga negara yang turut menikmati pembangunan, kemajuan, dan perkembangan ekonomi bangsa ini.

Sebenarnya kaitan apa antara pemerintah dan rakyat Indonesia dengan isu lingkungan? Mari kita simak bersama, dan bahasan ini bukan untuk sebuah provokasi konflik akan tetapi untuk mencari sebuah pencerahan dan membangkitkan kesadaran bersama.

Perubahan Iklim (Climate Change), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan tetapi kurang berdampak, hasilnya rakyat Indonesia lebih tertarik dengan Indonesian IDOL daripada Climate Change. Untuk istilahnya sendiri tidak semua rakyat Indonesia tahu. Kalau anda tanyakan dengan tukang becak pasti bingung. Program dari komuitas “Bike to Work” atau menggunakan sepeda sebagai moda transportsi tidak banyak diminati. Rakyat Indonesia lebih suka menggunakan mobil dengan fasilitas AC yang nyaman dan dingin, sehingga sampai ke kantor pakaian tidak kotor dan bau asap. Artinya sosialisasi pemerintah kurang dan rakyatnya juga tenang saja. Berapa pohon yang sudah pernah kita tanam?

Energi (Energy), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Konsep hemat Energi dan eko-efisiensi tidak banyak dikenal dan sangat tidak familiar terdengar. Pemerintah dan rakyat Indonesia lebih senang membeli kendaraan pribadi dari pada menggunakan kendaraan umum. Untuk mengantarkan SATU orang Menteri, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan pribadi banyak menggunakan kendaraan pribadi. Permasalahannya adalah bagaimana kalau Pejabat negara ini negeri ini banyak dan setiap orang memiliki kendaaraan pribadi satu orang satu? berapa energi BBM yang digunakan hanya untuk mengangkut satu orang saja? Saya ada kasus yang mungkin tidak perlu dijawab tapi hanya dipikirkan saja oleh kita bersama (itupun kalau anda mau ikut memikirkannya). Kasusnya seperti ini?
Apa yang terjadi mengantarkan 72 orang dari daerah A ke daerah B dengan moda transportasi mobil sedan, motor (roda dua), dan Bis. Mana yang lebih hemat energi?

Air (Water), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK dan Rakyat Indonesia-pun TERTARIK. Mengapa, karena semua orang butuh air. Masalahnya bukan itu, Pemerintah dan Rakyat Indonesia juga manusia, permasalahannya terbagi ratakah setiap manusia ini mendapatkan air bersih di negeri ini? Pemerintah dan Rakyat lebih suka SuperMall daripada membangun daerah resapan air. Pemerintah senang dengan memberikan ijin membangun Mall dan Rakyatnya senang dengan berbelanja (bagi yang punya uang) dan window shopping (bagi yang kurang uang). Akhirnya catchment area (daerah resapan air) berkurang. Masalah yang timbul banjir, kekurangan air bersih, dan kualitas air yang buruk. Orang-orang Indonesia lebih banyak menggunakan badannya untuk menjadi “FILTER” air akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti negara dunia ketiga yang tertinggal misalnya muntaber, diare, dan radang usus. Aedes aegypti pandai memanfatkan situasi ini, demam berdarah menyerang Jakarta dan berbagai tempat dan kota besar di Indonesia.

Keanekaragaman hayati dan Tata Guna Tanah (Biodiversity and Land Use), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Pemerintah daerah lebih senang membeli kendaraan untuk kampanye lingkungan “selamatkan satwa langka” dan Rakyatnya lebih suka ke “pet shop” untuk membeli satwa langka. Pemerintah mencanangkan konservasi hutan dan rakyatnya lebih tertarik membuat rumah di kawasan konservasi. Kondisi yang “mengasyikkan”. Tailing di daerah Papua banyak memusnahkan spesias langka di belahan Indonesia timur, burung cendrawasih kehilangan rumahnya, macan jawa tidak punya tempat mencari makan, dan gajah Lampung sudah ke kota. Bukit di kawasan Bandung utara sudah banyak jadi rumah dan akhirnya Dayeuhkolot banjir.

Kimia, Toxics, dan Logam Berat (Chemicals, Toxics, and Heavy Metals), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Rakyat butuh kerja, dan Dinas tenaga kerja menyarankan pengusahan untuk membuka Industri sehingga dapat banyak menyerap tenaga kerja dan Pemerintah senang dengan Proyek AMDAL. SIMALAKAMA, tidak ada industri rakyat sulit mencari kerja dan akhirnya kembali melamar menjadi PNS. Ada Industri lingkungan tercemar dengan buangan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), baik zat kimia dan logam berat yang menyebabkan toksik. Sebenarnya Jepang sudah memberikan contoh dengan kasus Minamata-nya. Tapi sayangnya di Indonesia industri yang membuang limbah kimia masih banyak saja. Hal yang paling di khawatirkan adalah akan sering terjadi hujan Asam. Coba Perhatikan cat rumah anda? Apakah cepat kusam? belum 2 kali lebaran sudah harus di cat ulang karena warnanya mulai pudar. Apakah anda saat ini sering ke dokter kulit? karena kulit anda kering dan mudah pecah-pecah (bersisik). Atau kalau anda petani apakah sering mengalami gagal panen? karena tanamannya rusak akibat hujan.

Pencemaran udara (Air Pollution), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Pemerintah tertarik dengan berbagai regulasi yang ompong dan rakyat senang dengan menggunakan kendaaraan pribadi. Coba perhatikan di Jakarta dalam waktu yang sama (jam berangkat dan pulang kantor) semua kendaraan banyak menggunakan jalur yang sama, hasilnya macet dan banyak entropi dan gas yang dibuang mencemari udara. Kebakaran hutan di Sumatra menyebabkan udara di kota besar menggangu kegiatan dan aktifitas sehari-hari. Akhirnya menjadi efek Domino, begitu di “Gapleh” kualitas udara sudah diambang batas membahayakan.

Manajemen Limbah (Waste Management), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya BIASA SAJA tetapi Rakyat Indonesia banyak yang TERTARIK. Saya mengambil contoh, dan contoh ini belum tentu mewakili Indonesia. Sebut saja Bandung, Bandung memiliki Lima Gelar sekaligus, Paris Van Java, Kota Kembang, Kota Ide, dan Kota Kreatif. Gelar kelima yang kurang enak di dengar, Bandung Lautan Sampah. Saya tinggal di kota ini dan pernah mengalami kondisi yang kurang nyman akibat sampah yang menumpuk di jalanan bahkan di komplek-komplek perumahan. Sampah juga Limbah, sampah saja manajemennya masih kurng tertata apalagi mengelola limbah yang lebih besar.

Deplesi Lapisan ozon (Ozone Layer Depletion), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya BIASA SAJA tetapi Rakyat Indonesia lebih BIASA SAJA. Ozon mau bolong atau tidak yang penting masih bisa cari nafkah. Penggunaan AC kendaraan banyak, sekarang hampir setiap kendaraan menggunakan fasilitas Air Conditioner (AC). Bangunan ramah lingkungan sulit ditemukan, gedung tinggi banyak menyebabkan efek rumah kaca. Sehingga suhu meningkat, akibatnya kita sering merasa gerah padahal musim hujan. CFC dan zat sumbangan lain biasanya disebut sebagai ozone-depleting substances (ODS). Penggunaan CFC (chlorofluorocarbon) dilarang, hasil kesepakatan Protokol Montreal tidak banyak diketahui di Indonesia. Apakah anda tahu Protokol Montreal?

Lautan dan Perikanan (Oceans and Fisheries), Disini Bukan tertarik atau tidak tertarik. Tetapi BISAKAH kita MENJAGA Laut Indonesia? Mengandalkan Pemerintah? Bisa diandalkan? Apakah dananya ada? Bagaimana dengan “Nenek MoyangKu seorang pelaut”? Luas perairan Indonesia sekitar 3.257.483 km². Berapa kapal yang dapat memantau nelayan yang menggunakan jaring Pukat harimau? atau memancing dengan menggunakan bom? Berapa hutang bakau (mangrove) yang hancur? Bisakah penyu hijau dan belimbing menetas hingga dapat hidup dan menghasilkan telur penyu kembali?

Deforestasi (Deforestation), Apakah Pemerintah Indonesia tertarik dengan hal ini? Jawabannya SANGAT TERTARIK tetapi Rakyat Indonesia TIDAK banyak yang tertarik. Pemerintah tertarik karena hutan bisa menghasilkan kayu dan bisa mendatangkan devisa. Rakyat hanya menikmati kayu untuk menbuat rumah. Forester Indonesia tidak kuat memberikan suara untuk melarang penebangan hutan. Apakah HPH mudah didapat? HPH bermasalah atau tidak, akan tetapi apakah hutan di Indonesia dapat terselamatkan? Akankah kita membangun Indonesia dengan bertumpu pada Eksploitasi hutan Indonesia?

Sekali lagi posting ini bukan mencari mana yang benar atau siapa yang salah, akan tetapi kanan menjadi sebuah renungan untuk kita bersama, bangsa Indonesia. Sampai kapan kita bisa menjawab 10 isu lingkungan itu. Lalu apa yang bisa kita lakukan?

http://onlinebuku.com/2010/01/12/top-10-issu-lingkungan-saat-ini

Selasa, 08 Juni 2010

Pidana Bagi Perusak Lingkungan Hidup

Setiap perusahaan sudah selayaknya untuk mengelola lingkungan dengan baik. Setiap kegiatan usaha yang menimbulkan limbah cair, udara maupun padat wajib dikelola sebelum dibuang ke lingkungan. Namun ada kalanya beberapa perusahaan yang secara sembunyi - sembunyi membuang limbahnya tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Tentu saja ini akan berdampak negatif terhadap lingkungan, selain itu dapat merugikan masyarakat disekitar lokasi perusahaan tersebut.

Dengan adanya UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menurut Menlh, Gusti M Hatta, perusahaan sudah di beri hak untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia, oleh karena itu menjadi kewajiban mereka untuk tetap melestarikan lingkungan, sanksi pidana telah diatur didalam UU 32/2009 yang akan membuat takut kalangan industriawan untuk melanggar aturan. Pejabat saja bisa kena itu kalau dia salah memberikan kebijakan yang sifatnya merusak lingkungan.

Didalam UU 32/2009, Bab XV ketentuan pidana diatur mengenai sanksi pidana penjara minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahu dengan denda paling sedikit 1 milyar dan maksimal 3 milyar bagi siapa saja yang merusak lingkungan. Oleh karena itu dengan adanya UU 32/2009 semoga saja para perusak lingkungan semakin jera dengan sanksi yang akan didapatnya.

Selasa, 27 April 2010

CSR PT. Hino Manufacturing

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PT. HINO MANUFACTURING INDONESIA, BERUPA BANTUAN MOBIL OPERASIONAL KESEHATAN MASYARAKAT TERPADU KEPADA PEMKAB PURWAKARTA.

Pengelolaan lingkungan hidup tidak semata merupakan tanggung jawab pemerintah akan tetapi juga masyarakat dan swasta. Peran swasta ini harus dapat ditingkatkan karena bagaimanapun kelangsungan usaha mereka langsung maupun tidak langsung tergantung kepada kelestarian lingkungan hidup disekitarnya. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pihak swasta terhadap permasalahan sosial sekitarnya termasuk lingkungan hidup dimana sedang tumbuh saat ini.

Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (Corporate Social Activity) atau “aktivitas sosial perusahaan”. Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Melalui konsep investasi sosial perusahaan “seat belt”, sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasanya kegiatan perusahaan membawa dampak – for better or worse, bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham. Melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya, tergantung pada core bisnis perusahaan yang bersangkutan (Supomo, 2004).

PT. Hino Manufacturing merupakan perusahaan otomotif asal Jepang yang cukup concern terhadap CSR ini, keberadaan Industri otomotif ini telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di Kabupaten Purwakarta. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat PT. Hino memberikan bantuan Mobil Operasional Kesehatan Masyarakat Terpadu kepada Pemkab Purwakarta. Semoga dengan keberadaan Mobil ini kesehatan masyarakat dapat terlayani dengan cepat, tepat dan baik. Penyerahan bantuan ini turut dihadiri oleh Bupati, Wabup, Ketua DPR dan Muspida Kabupaten Purwakarta.


Kamis, 04 Maret 2010

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau yang juga dikenal sebagai Strategic Environmental Assessment (SEA). Konsep ini telah di implementasikan secara efektif di negara-negara Eropa, sebagian negara-negara di benua Afrika, Asia, dan Amerika serta di Australia dan Selandia Baru. Sebagian besar dari mereka bahkan menerapkannya sebagai directive ataupun mandatory policy.

Definisi KLHS yang secara umum dirujuk oleh sebagian besar pengguna KLHS adalah sebagai berikut: "Suatu proses sistematis dan komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan, pertimbangan sosial dan ekonomi, serta prospek keberlanjutan dari usulan kebijakan, rencana, atau program pembangunan".

Dalam konteks pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan sebagaimanadiamanatkan dalam UU SPPN, KLHS menjadi kerangka integratif untuk:
  1. Meningkatkan manfaat pembangunan.
  2. Menjamin keberlanjutan rencana dan implementasi pembangunan.
  3. Membantu menangani permasalahan lintas batas dan lintas sektor, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun antarnegara (jika diperlukan) dan kemudian menjadi acuan dasar bagi proses penentuan kebijakan, perumusan strategi, dan rancangan program.
  4. Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
  5. Memungkinkan antisipasi dini secara lebih efektif terhadap dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan, karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak awal tahap formulasi kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
Pada prinsipnya, yang dinamakan sebagai kepentingan lingkungan hidup dalam pembangunan adalah ketergantungan (interdependency), keberlanjutan (sustainability),dan keadilan sosial-ekonomi (socio-economic justice).

Apa perbedaan KLHS dengan AMDAL ?
KLHS merupakan bagian dari keseluruhan Kajian Lingkungan Hidup (Environmental Assessments), yang dalam konteks proses pengambilan kebijakan pembangunan, dimanfaatkan mulai dari perumusan kebijakan, perencanaan, dan program. Tipikal kajiannya dapat berupa kajian terhadap aspek kebijakan, aspek regional, aspek programatik, maupun aspek sektoral. Sementara itu pada tahap proyek, kajian lingkungan hidup dilaksanakan dengan menggunakan metode AMDAL.
(Sumber : www.menlh.go.id)

Rabu, 10 Februari 2010

Ayo Tanam Pohon....!!

Bagi CPNS yang telah mengikuti Prajabatan di Kabupaten Purwakarta diwajibkan untuk menyumbangkan Al-Qur’an dan menanam pohon. Dilingkungan BLH Purwakarta sendiri untuk tahun 2009 ada sekitar 5 orang yang baru saja telah selesai mengikuti prajabatan, dan pada bulan Januari 2010 lalu telah dilakukan sumpah jabatan untuk diangkat menjadi PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Kewajiban untuk menyumbang sekaligus menanam pohon merupakan ajakan yang cukup bermanfaat karena isu Global Warming yang sedang berkembang perlu kita cermati dengan melakukan sesuatu untuk mencegah dan mengurangi dampaknya bagi lingkungan. Berikut petikan wawancara dengan salah satu pegawai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta telah diangkat menjadi PNS 100%.


Redaksi :

"Bagaimana menurut saudara dengan kewajiban untuk menyumbang sekaligus menanam pohon bagi CPNS yang baru diangkat menjadi PNS 100% di lingkungan Kabupaten Puwakarta"


PNS :

"Saya cukup senang dengan ide ini, hal ini merupakan wujud rasa syukur kami sebagai CPNS yang diangkat menjadi PNS di lingkungan Pemda Purwakarta, selain itu dengan menanam pohon kita telah ikut serta untuk menyelamatkan bumi dari Isu Pemanasan Global. Sudah saatnya kita bergerak dengan melakukan konstribusi nyata dalam menyelamatkan lingkungan hidup disekitar kita".


Itulah sepenggal wawancara singkat dengan salah satu pegawai BLH Kabupaten Purwakarta yang diangkat telah diangkat menjadi PNS 100%. Sebagai informasi bahwa satu pohon yang kita tanam dapat memberikan pasokan oksigen untuk dua orang, semoga saja kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, one men one tree.
Ungkapan Kebahagiaan Seorang Peserta PNS Saat Tanam Pohon
di Sekitar Kantor BLH Purwakarta

POSTER BALAD KURING